Setiap manusia mempunyai harapan.Manusia yang tanpa harapan, berarti manusia itu mati dalam hidup.Orang yang meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya.
Harapan tersebut tergantung pada pengetahuan, pengalaman, lingkungan hidup, dan kemampuan masing-masing. Misalnya, Anto yang hanya mampu membeli sepeda, biasanya tidak mempunyai harapan untuk membeli mobil.Seorang yang mempunyai harapan yang berlebihan tentu menjadi buah tertawaan orang banyak, atau orang lain itu seperti peribahasa “Si pungguk merindukan bulan”.
Pada zaman yang semakin maju saat ini Indonesia adalah salah satu Negara berkembang yang jumlah penduduknya terus meningkat setiap tahunnya. Akan menjadi sebuah permasalahan jika tidak ada suatu kesatuan, tanggung jawab, sikap saling toleransi antara rakyatnya.
Di Indonesia sendiri masih sering kita temui suatu budaya yang membedakan antara kelas atas dan bawah. Dimana yang kaya yang akan berkuasa semantara yang miskin akan tetap menjadi miskin tanpa ada suatu kehidupan yang layak. Masyarakat yang berada di lingkup kelas atas akan merasa dirinya penguasa karena bisa mendapatkan segala sesuatu yang dia inginkan dengan mudah tanpa memikirkan sekitarnya, sementara di sisi lain masyarakat yang berada di kelas bawah akan terasa sulit untuk mendapatkan apa yang diabutuhkan, untuk makan sesuap nasi pun akan terasa berat karena semua sudah di kuasai oleh masyarakat kelas atas.
Pokok Permasalahan
Masalah yang sering dihadapi oleh Bangsa Indonesia adalah kurangnya rasa saling toleransi antar umat beragama, kurang perduli dengan lingkungan sekitarnya, sudah tidak ada rasa saling menghormati, itu yang berakibat bangsa ini tidak pernah bisa maju dan berdiri sendiri dengan apa yang ada di dalam Negerinya sendiri, Padahal Indonesia memiliki hasil bumi yang sangat berlimpah mulai dari darat dan laut.
Suatu sumber daya alam yang patut dibanggakan dan seharusnya dimanfaatkan, dipelihara sebaik-baiknya oleh Bangsa Indonesia, namun karena permasalahan yang rumit seperti itulah hasil Bumi Pertiwi di salah gunakan, seperti penebangan hutan secara liar, pengerukan hasi lbumi yang tidak ada batasnya sehingga menimbulkan pencemaran ligkungan, hasil laut yang tidak dimanfaatkan semestinya dengan menghancurkan ekosistem laut tersebut.
Masalah demi masalah pun terus bertambah karena kelas atas memberikan contoh yang tidak semestinya, harapan yang terlalu besar tetapi tidak melihat kemampuan yang ada dan tidak seimbang menjadi permasalahan berikutnya, sebagai manusia kita bisa berharap tetapi harus melihat kembali kemampuan yang kita miliki, sebagai manusia ada kalany akita merasa bisa maka kita lakukan tetapi jika kita memang sudah tidak bisa jangan memaksakan kehendak kita, jika kita memaksakan kehendak yang tidak diimbangi dengan kemampuan harapan sebesar apapun akan menjadi sia-sia hasilnya.
Agar harapan yang kita inginkan berjalan semestinya seharusnya dibarengi dengan suatu usaha yang dilandaskan dengan kepercayaan diri yang tinggi dan kesungguhan hati dalam menjalankannya. Tetapi sekarang ini banyak sekali manusia berharap sesuatu tetapi dengan jalan usaha yang sangat singkat, tidak membutuhkan tenaga banyak, dan tidak mementingkan keadaan sekitar. Banyak yang mengambil jalan pintas untuk mendapatkan sesuatu yang mereka harapkan tanpa perlu bersusah payah.Contoh di Indonesia saat ini adalah “Korupsi”, di Indonesia Korupsi adalah salah satu sarana untuk mendapatkan uang secara instant, ada peribahasa mengatakan “Di mana ada Semut di situ ada Gula” berbeda dengan Korupsi “Di mana ada Uang di situ ada Koruptor”. Harapan para koruptor itu hanya satu menjadi orang yang berkehidupan lebih baik dari yang sebelumnya dan dipandang sebagai orang yang berada(diakui).
Para koruptor tidak akan memikirkan darimana asal muasal uang itu berada, yang terpenting adalah uang itu mengalir ke dalam kantong-kantong mereka dan mereka tinggal menikmati saja, sementara di sisi lain masyarakat yang mencari uang dengan usaha mereka dan harapan mereka untuk mendapatkan suatu kehidupan yang layak, mereka harus memendam rasa kekecawaan dan menderita atas sikap yang dilakukan oleh para koruptor. Seperti sudah menjadi hal yang turun menurun sifat Korupsi atau bahkan sudah menjadi budaya Korupsi saat ini. Banyak masyarakat Indonesia berharap dan mengharapkan suatu bentuk keadilan di Negeri ini, sebab jika tidak ada suatu bentuk keadilan sudah tidak mustahil dan bisa dipastikan di masa yang akan datang Indonesia akan dijajah kembali, mungkin bukan dari Negara/Bangsa lain tetapi oleh Negaranya sendiri(Oleh masyarakatnya).
Masih ingatkah kita tokoh-tokoh yang terkenal atas korupsi mereka, seperti Gayus Tambunan pegawai pajak yang meyelewengkan uang pajak negara, kasus suap Wisma Atlet Nazarrudin dan Angelina Sondakh dan sekarang yang menjadi Trending Topic adalah kasus Hambalang yang menelan dana hingga triliunan. Apakah sudah pantas jika Negeri kita ini bebas dan merdeka jika masih ada perilaku seperti itu ?, kemanakah para penegak hukum yang seharusnya menegakkan keadilan di Negeri ini ?,apakah benar hukum di Indonesia itu sudah bisa dibeli sehingga siapapun yang terkena kasus kejahatan tidak diadili ataupun dihukum ?
Harapan Tentang Bangsa Indonesia
Harapan saya tentang Bangsa Indonesia saat ini adalah junjunglah rasa perikemanusiaan antar sesama dan keadilan yang selama ini tidak pernah digunakan, dan juga landasan Negara kita yaitu Pancasila yang harus di mengerti dan difahami agar tercipta suatu kehidupan yang benar-benar layak, harmonis dan kehidupan yang merdeka dari segala hal yang selama ini menjadi masalah-masalah yang menggangu kehidupan di Negeri ini.
Tidak ada suatu kelas atas dan bawah, karena kita semua sama, sama-sama bernafas, sama-sama makhluk hidup, sesama manusia atau makhluk hidup sudah sewajarnya kita saling menghargai dan saling menghormati tidak ada yang merasa dirinya paling hebat atau paling mampu, semua itu kita kembalikan kepada Sang Pencipta, Sang Pemberi Kehidupan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar